Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

**Music**

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
Sabtu, 01 September 2012

Hujan


Hujan


A.Pengertian


Hujan merupakan satu benuk prespitasi atau turunan cairan dari angkasa, seperti salju, hujan es, embun dan kabut. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi, sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering, sejenis prespitasi yang dikenal sebagai virga.


Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi di mana kelembaban dari laut menguap, bertukar menjadi awan, terkumpul menjadi awan, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semua.
Jumlah air hujan diukur menggunakan pengukur hujan. Ia dinyatakan sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan rata, dan diukur kurang lebih 0,25 mm. Air hujan sering digambarkan berbentuk " lonjong", lebar di bawah dan menciut di atas, tetapi ini tidaklah tepat. Air hujan kecil hampir bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper, seperti roti hamburger dan air hujan yang lebih besar lagi berbentuk payung terjun. Air hujan yang besar jatuh lebih cepat dibanding air hujan yang lebih kecil.


Beberapa kebudayaan telah membentuk kebencian kepada hujan dan telah menciptakan berbagai peralatan seperti payung dan baju hujan. Banyak orang juga lebih gemar tinggal di dalam rumah pada hari hujan.
Banyak orang menganggap bahwa bau yang dicium pada saat hujan dianggap wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak yang diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, kemudian dilepas ke udara pada saat hujan.


B.Proses Terjadinya Hujan


Hujan adalah proses turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air di bumi seperti air laut, air sungai, air waduk, air danau, air rumpon, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air.


Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langi yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi, uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin, awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari, baik vertikal, horizontal maupun diagonal.
Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu udara semakin tinggi, maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.



C.Jenis-Jenis Hujan



Hujan dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan proses terjadinya dan ukuran butirannya. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi lima, yaitu :



  1. Hujan Siklonial, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
  2. Hujan Zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
  3. Hujan Orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air bergerak horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan dan suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi dan terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
  4. Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat, massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
  5. Hujan Muson, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, secara teoritas Hujan Muson terjadi pada bulan Oktober sampai bulan April. Sementara di kawasan Asia Timus terjadi pada bulan Mei sampai bulan Agustus.




Berdasarkan ukuran butirannya,, hujan dibedakan menjadi empat, yaitu :



  1. Hujan Gerimis (Drizzle), diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
  2. Hujan Salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada di bawah 0 derajat Celcius.
  3. Hujan Batu Es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya di bawah 0 derajat Celcius.
  4. Hujan Deras (Rain), curahan air yang turun dari awan dengan suhu di atas 0 derajat Celcius dengan diameter kurang lebih 7 mm.


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...