Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

**Music**

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
Sabtu, 01 September 2012

Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)


Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)


Burung Kacamata Sangihe atau Sangihe White-Eye (Zosterops nehrkorni) merupakan salah satu dari sekitar 22 jenis burung kacamata (pleci) yang terdapat di Indonesia. Sayangnya, Burung Kacamata Sangihe yang endemik Pulau Sangihe ini tergolong jenis burung langka di Indonesia.
Keberadaan Burung Kacamata Sangihe bahkan terancam punah yang oleh IUCN Redlist dan Birdlife International dimasukkan dalam status konservasi "kritis" (Critically Endangered). Status keterancaman tertinggi lantaran diperkirakan burung endemik Sangihe ini jumlahnya kurang dari 50 ekor burung dewasa.


Burung Kacamata Sangihe dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Sangihe White-Eye dengan nama ilmiah Zosterops nehrkorni. Dulunya burung ini dianggap sebagai bagian dari spesies Zosterops atrifrons (Burung Kacamata Dahi Hitam). Namun kemudian spesies Burung Kacamata Dahi Hitam ini dibedakan menjadi tiga spesies, yakni Zosterops atrifrons, Zosterops stalkeri (Burung Kacamata Seram), & Zosterops nehrkorni.
Deskripsi Ciri & Perilaku. Burung Kacamata Sangihe atau Sangihe White-Eye (Zosterops nehrkorni) berukuran kecil sekitar 12 cm. Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun dengan tunggir berwarna kuning/hijau mencolok. Ekor berwrna hijau/hitam gelap. Dahi berwarna hitam. Lingkaran mata berwarna putih dan agak lebar. Pipi, tenggorokan dan penutup ekor bawah berwarna kuning cerah. Bagian bawah lainnya dari Burung Kacamata Sangihe berwarna putih mutiara dengan sisi tubuh abu-abu. Paruh dan kaki jingga pucat.


Suara burung kacamata (pleci) dari Sangihe ini hampir mirip suara Burung Kacamata Dahi Hitam namun lebih tipis dan halus. Rentetan siulannya mempunyai nada yang lebih cepat.
Burung endemik Sangihe yang langka dan terancam punah ini sering beraktivitas di bagian tengah dan atas kanopi hutan pada huta primer di daerah perbukitan. Makanan utama Burung Kacamata Sangihe adalah serangga meskipun diduga juga mengkonsumsi aneka buah.


Habitat, Penyebaran, Populasi & Konservasi. Habitat Burung Kacamata Sangihe adalah hutan primer di daerah perbukitan dengan ketinggian antara 700-1000 m dpl.
Persebaran burung pleci ini terbatas dan merupakan burung endemik yang hanya bisa dijumpai di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Bahkan di Pulau Sangihe ini, Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni) hanya dapat dijumpai di kawasan Gunung Sahendaruman dan Sahengbalira dengan luas habitat hanya 8 km persegi.


Populasi Burung Kacamata Sangihe ini tidak diketahui pasti. Namun birdlife.org memperkirakan jumlah populasi burung endemik ini tidak lebih dari 50 ekor burung dewasa. Jumlah yang sangat sedikit untuk ukuran burung kecil pemakan serangga. Ancaman utama Zosterops nehrkorni adalah hilangnya habitat.
Berdasarkan perkiraan jumlah populasi, persebarannya yang endemik dan habitat yang sempit, Birdlife Internasional & IUCN Redlist sepakat untuk memberikan status keterancaman tertinggi pada Burung Kacamata Sangihe. Burung ini diberikan status konservasi Critically Endangered (Kritis).


Ironisnya, meskipun populasinya diyakini kurang dari 50 ekor dengan habitat hanya seluas 8 km persegi serta dikategorikan sebagai spesies Critically Endangered, anehnya Burung Kacamata Sangihe justru tidak termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi di Indonesia.
Semoga saja Burung Kacamata Sangihe mampu terus bertahan meski dengan habitat dan perhatian yang minim dari kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...