Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

**Music**

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
Kamis, 26 Juli 2012

Laut Mati, Terancam Tidak Mati Lagi


Laut Mati,
Terancam Tidak "Mati" Lagi


Segala hal yang diasosiasikan dengan "mati" biasanya ditakuti banyak orang. Namun tidak dengan kata "mati" yang melekat pada sebuah tempat yang satu ini. Malah, tempat ini menarik minat jutaan turis setiap tahunnya. Hm.... sesuatu bukan ?


Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata laut ? Tempat favorit untuk berekreasi gratis tersebut sudah menjadi pemandangan biasa bagi banyak orang. Namun jika laut tersebut diberi untaian kata mati, apa kalian masih menganggap hal tersebut biasa saja ?
Tahukah kalian apa Laut Mati itu ? Laut Mati atau biasanya disebut dengan Laut Garam adalah laut yang perairannya mengandung 33,7% garam (sekitar 8,6 kali lebih banyak dari kandungan garam di laut biasa). Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengungkap keunikan alamnya. Namun, yang terdengar menyeramkan ini pun sebenarnya telah dihaluskan dari terjemahan bahasa Ibrani "Yam ha Maved" yang berarti "Laut Pembunuh", sedangkan dalam bahasa Arab namanya adalah "Bahrul Mayyit" yang artinya yaahhh Laut Mati juga. Laut Mati yang diapit oleh negara Israel dan Palestina (Tepi Barat) di sisi barat, dan Yordaia di sisi timur ini merupakan wilayah yang paling rendah di dunia. Posisinya adalah 422 meter di bawah permukaan laut.


"Kematian" Si Laut Mati


Laut Mati sebenarnya bukanlah benar-benar laut, melainkan hanya sebuah danau saja. Disebut laut karena danau "Laut Mati" berair asin dan memiliki wilayah yang luas : panjang 47 mil dan lebar 10 mil, dengan total luas permukaan sekitar 360 mil, sedangkan kedalaman laut mencapai 422 meter. Lalu mengapa namanya Laut Mati ? Disebut demikian karena keasinan airnya yang sangat tinggi. Jangankan hidup, berenang pun ikan akan sulit karena dia pasti akan terapung terus !


Jebakan Mati


Pasokan air yang masuk ke Laut Mati hanya dari Sungai Yordan dan beberapa pegunungan di sekitarnya. Karena Laut Mati berada di posisi yang rendah maka air yang diterima itu tidak bisa dialirkan kemana-mana sehingga terkesan terjebak. Satu-satunya jalan keluar air yaitu melalui proses penguapan ke udara saja. Itulah sebabnya air Laut Mati menjadi sangat asin karena air yang mengalami proses penguapan meninggalkan zat-zat mineralnya.


Mati Jadi Eksis


Kamu tidak bisa berenang, tapi tidak ingin tenggelam saat mencabur ke dalam air ? Itu bukan persoalan mustahil. Di Laut Mati, setiap orang yang mencebur diri tidak akan tenggelam walaupun di tempat yang dalam. Ini bisa terjadi karena Laut Mati memiliki kadar keasinan yang sangat tinggi dan tahukah kalian ? Hal ini membuat Laut Mati menjadi terkenal ! Eksistensinya diminati khalayak ramai sehingga banyak turis mancanegara ingin melihat keunikan laut ini. Meskipun begitu, namun ternyata banyak orang salah kaprah menyebut Laut Mati adalah perairan yang paling asin di dunia. Sebenarnya ada perairan lain yang kadar keasinan lebih tinggi (40%) yaitu Danau Assal di Djibouti, Afrika, tapi tetap saja Laut Mati lebih dikenal banyak orang.


Mendangkal dan Terancam Tidak "mati" Lagi


Saat ini, perairan Laut Mati mulai menyusut. Sejak tahun 1960-an airnya sudah menyusut lebih dari 10 meter, sehingga dikhawatirkan Laut Mati terus mengalami pendangkalan. Susutnya air Laut Mati selain disebabkan oleh penguapan, juga akibat adanya proyek-proyek menyangkut air yang dilakukan oleh pemerintah Israel maupun Yordania. Jika perairannya terus menyusut, maka rencannya pada tahun 2017 nanti Laut Mati akan dihubungkan ke Laut Merah dengan sebuah bendungan yang bisa mengatur volume air.
Kalau hal itu terjadi, maka kadar garam Laut Mati akan menurun dan menjadi normal sama dengan kadar garam laut biasa. Jika demikian Laut Mati mungkin tidak akan "mati" lagi karena ikan-ikan dan biota lain sudah bisa hidup di dalamnya dan tidak lagi ada tempat wisata unik dimana orang-orang dapat mengapung dengan santainya. Jadi, pilih yang mana ? Laut Mati tetap "mati" atau Laut Mati bangkit tuk "hidup" ?

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...