Anggrek Terbesar & Terkecil
di Dunia
Anggrek Terbesar & Terkecil di Dunia terdapat di Indonesia. Adalah Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) yang menyandang predikat sebagai "Anggrek Terbesar di Dunia". Sedangkan "Anggrek Terkecil di Dunia" disandang oleh Oberonia Sp.
Baik Anggrek Terbesar maupun Anggrek Terkecil, kedua-duanya merupakan tumbuhan asli dari Indonesia. Bahkan jenis anggrek dari genus Oberonia yang menjadi "Anggrek Terkecil di Dunia" merupakan tumbuhan endemik Kepulauan Mentawai, Indonesia.
Anggrek Terbesar di Dunia. Anggrek Tebu yang memiliki nama latin (ilmiah) Grammatophyllum speciosum, anggrek tersebut sering disebut Anggrek Ratu, Anggrek Harimau, / Anggrek Macan (meskipun untuk dua nama terakhir agak rancu dengan spesies anggrek Grmmatophyllum sprictum yang memiliki nama serupa), dan dalam Bahasa Inggris sering disebut Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids, menyadang predikat sebagai "Anggrek Terbesar".
Anggrek yang mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5 - 2 cm, dengan 1 rumpunnya mempunyai berat 1 ton ini, selain menyandang predikat sebagai "Anggrek Terbesar di Dunia" juga diyakini sebagai "Anggrek Terberat di Dunia".
Tanaman Anggrek Tebu tersebar secara alami dari Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, hingga Papua New Guenia. Di Indonesia, Anggrek Tebu tersebar mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Klasifikasi Ilmiah : Kerajaan : Plantae; Divisi : Magnoliophyta; Kelas : Liliopsida; Ordo : Asparagales; Famili : Orchidaceae; Subfamili : Epidendroidae; Suku : Cymbidiae; Genus : Grammatophyllum; Species : Grammatophyllum speciosum.
Anggrek Terkecil di Dunia. Predikat "Anggrek Terkecil di Dunia" semula dipegang oleh Platystlele sp., anggrek asal Ekuador yang ditemukan tahun 2009 yang berukuran antara 2 mm - 2,1 mm. Namun pada pertengahan 2010, Destario Metusala, seorang peneliti LIPI, menemukan anggrek dari genus Oberonia dari Kepulauan Mentawai yang mempunyai ukuran 1,1 mm - 1,5 mm.
Sayangnya, klaim "Anggrek Terkecil" ini belum bisa dipublikasikan secara internasional. Ini terkait dengan kurangnya literatur tentang spesies-spesies dari genus Oberonia di Indonesia bahkan di dunia. Genus anggrek yang tersebar di Afrika, India, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik ini memang kurang mendapat perhatian baik dari pecinta anggrek maupun para peneliti lantaran dianggap kurang komersial.
Semoga saja penemuan "Anggrek Terkecil" dari Kepulauan Mentawai oleh Destario Metusala pada tahun 2010 silam akan terus ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lanjutan sehingga klaim "Anggrek Terkecil" itu, bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah dan mendapat pengakuan dunia internasional.
Klasifikasi Ilmiah : Kerajaan : Plantae; Divisi : Magnoliophyta; Kelas : Liliopsida; Ordo : Asparagales; Famili : Orchidaceae; Subfamili : Epidodroideae; Genus : Oberonia.
0 komentar:
Posting Komentar