Primata Tanah Air
yang Terbengkalai
Pongo abelii
Mendengar nama Orangutan, yang terbayang pertama kali dalam benak kita adalah kepunahaannya / kasus pembantaiannya. Berita mengenai pembantaian
Orangutan sudah tersebar luas di media massa, seperti televisi, koran, internet, & situs jejaring sosial. Belakangan ini, di daerah Kalimantan & Sumatera memang marak terjadi kasus pembantaian & jual beli Orangutan. Hal ini terjadi setiap tahun & jumlah kasus pembantaiannya makin meningkat setiap tahunnya. Jika hal ini terus dibiarkan, populasi Orangutan akan semakin sedikit & akhirnya punah.
Bokkoi Macaca pagensis
Menurut National Geographic Indonesia, sekitar 750 ekor Orangutan dibantai setiap tahunnya untuk perluasan area perkebunan kelapa sawit. Hidup Orangutan semakin terancam karena ekosistem mereka telah dirusak oleh tangan-tangan serakah manusia. Hutan tempat mereka berlindung semakin sempit wilayahnya, ditambah lagi dengan kondisi hutan yang rusak & gundul, sehingga sedikit tanaman produktif yang tumbuh & mereka sulit untuk menemukan makanan dalam kondisi hutan seperti itu.
Bilou Hylobates klossii
Pada tahun 1990-an, populasi Orangutan di Indonesia jumlahnya sekitar 200.000 ekor menurun hingga tersisa sekitar 50.000 ekor saja. Penurunan jumlah populasi Orangutan di Indonesia ini sangat drastis, & ironisnya, banyak tulang, kulit, & bangkai Orangutan yang berserakan merupakan salah satu bukti nyata terjadinya pembantaian Orangutan di Indonesia.
Joja Presbytis potenziani
Namun, ternyata masih banyak orang yang peduli terhadap kehidupan Orangutan yang semakin hari semakin memburuk. Berbagai komunitas penyelamatan Orangutan kini tengah marak di sekitar kita. Tak hanya itu, taman nasional & lembaga / badan penyelamat Orangutan juga tengah mengupayakan penangkaran Orangutan di Indonesia. Tahun 2012 kemarin, 2 Orangutan yang nyaris dibunuh pemburu liar berhasil dilepaskan oleh tim penyelamat gabungan dari PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur (BKSDA Kaltim). Kini, kedua Orangutan tersebut telah dikembalikan ke Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Ini merupakan keberhasilan & bentuk kepedulian kita terhadap populasi Orangutan. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup Orangutan Indonesia
& harus terus dilaksanakan agar populasi Orangutan Indonesia tidak punah.
Simakobu Simias concolor
Sebagai generasi muda, kita tidak bisa hanya diam melihat nasib primata
Indonesia yang nyaris punah ini. Ada banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk membantu penyelamatan Orangutan, yaitu menyelamatkan habitat Orangutan dengan cara melakukan reboisasi dengan gerakan "menanam 1 milyar pohon", menyebarkan poster-poster & slogan-slogan tentang penyelamatan orangutan dari kepunahan, & ikut berpartisipasi dalam komunitas penyelamatan orangutan di jejaring sosial seperti facebook & twitter.
Presbytis natunae
Dengan melakukan beberapa hal kecil tersebut, berarti kita telah membantu menyelamatkan populasi orangutan Kalimantan & Sumatera yang merupakan "simbol hutan hujan tropis" & primata asli Indonesia ini dari ancaman kepunahan. Sekian artikel yang saya sampaikan hari ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika ada kesalahan dalam artikel ini mohon dimaafkan. Terima Kasih.
Hylobates moloch
sayang sekali jika tidak dirawat yah
BalasHapusberita motogp terbaru